Minggu, 10 April 2011

PEDOMAN PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM

Nara Sumber

( Disarikan dari karya : DR. ABDULLAH NASHIH ULWAN )
( Disampaikan oleh : KH. NURUL ANWAR, LC pd Pengajian Bulanan Dewan Guru )

Berbagai tanggungjawab yang paling menonjol dan diperhatikan oleh Islam adalah tanggungjawab para pendidik terhadap individu-individu yang berhak menerima pengarahan, pengajaran dan pendidikan dari mereka. Pada hakekatnya tanggungjawab itu adalah tanggungjawab yang besar, pelik dan sangat penting. Sebab tangungjawab itu dimulai dari masa kelahiran sampai berangsur-angsur anak mencapai analisa, pubertas dan sampai anak menjadi dewasa yang wajib memikul segala kewajiban. Tidak diragukan lagi, bahwa ketika pendidik, baik guru, orang tua, maupun seorang pekerja sosial, melakukan tanggungjawab secara sempurna dan menjalankan hak-hak dengan penuh amanat dan  dan kemauan sesuai dengan tuntutan Islam. Dengan demikian, semuanya berarti mengerahkan usahanya untuk membina individu umat dengan segala kekhususan dan keistimewaannya. Kemudian baik disadari atau tidak, berarti ia telah ikut andil dalam membina masyarakat teladan yang nyata dalam rangka menciptakan individu masyarakat dan keluarga yang saleh. Inilah titik tolak Islam di dalam  mengadakan   perbaikan ( Ishlah ).

Sekiranya para pendidik dan orang tua  bertanggungjawab terhadap pendidikan anak-anak dan pembinaan  serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi kehidupan. Karena seharusnya mereka mengetahui secara jelas batas-batas tanggungjawab mereka dan fase-fase serta aspek aspeknya yang banyak sekali. Dengan demikian mereka dapat melaksanakan tanggungjawab mereka secara sempurna. Kebanyakan para pendidik berpendapat bahwa tanggungjawab yang terpenting itu adalah :
  1. Tanggungjawab pendidikan iman
  2. Tanggungjawab pendidikan akhlak
  3. Tanggungjawab pendidikan fisik
  4. Tanggungjawab pendidikan intelektual
  5. Tanggungjawab pendidikan psikhis
  6. Tanggungjawab pendidikan social
  7. Tanggungjawab pendidikan seksual
Pasal pertama :
TANGGUNGJAWAB PENDIDIKAN IMAN

Yang dimaksud dengan pendidikan iman adalah mengikat anak-anak dengan dasar-dasar Iman, rukun islam dan dasar-dasar syari'ah, sejak anak mulai mengerti dan dapat memahami sesuatu.  
Yang dimaksud dengan dasar-dasar iman adalah segala sesuatu yang ditetapkan dengan jalan khabar secara benar, berupa hakekat keimanan dan masalah ghaib, seperti kepada Allah Swt., beriman kepada para malaikat, beriman kepada kitab-kitab samawi, beriman kepada para rosul, beriman bahwa manusia akan ditanya oleh dua malaikat, beriman kepada siksa kubur, hari berbangkit, hisab, syurga, neraka  dan seluruh perkara ghaib
Yang dimaksud dengan rukun Islam adalah setiap ibadah yang bersifat badani dan harta, yaitu sholat, shoum, zakat dan haji bagi orang yang mampu untuk melakukannya.
Dan yang dimaksud dengan dasar-dasar syariat adalah segala yang berhubungan dengan jalan Ilahi dan ajaran-ajaran Islam, berupa aqidah, ibadah, akhlaq, perundang-undangan, peraturan dan hukum.
Kewajiban pendidik adalah menumbuhkan anak atas dasar pemahaman dan dasar-dasar pendidikan iman dan ajaran Islam sejak masa pertumbuhannya, sehingga anak akan terikat dengan Islam, baik aqidah maupun ibadah, disamping penerapan metode maupun peraturan. Setelah petunjuk dan pendidikan ini, ia akan mengenal Islam sebagai din-nya Al-Quran sebagai imamnya dan Rosulullah saw. Sebagai pemimpin dan teladannya.
Keseluruhan pemahaman tentang pendidikan iman ini bersandarkan kepada wasiat-wasiat Rasululah Saw. dan petunjuknya di dalam menyampaikan dasar-dasar iman dan rukun-rukun Islam kepada anak. Berikut ini penyusun sajikan petunjuk dan wasiat Rasulullah saw. :

1. Membuka kehidupan anak dengan kalimat " La ilaha Illallah " 

Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi saw. bahwa Beliau bersabda :" Bacakanlah kepada anak-anak kamu kalimat pertama dengan La Ilaaha Illallah ( tidak ada Tuhan selain Allah "





Tidak ada komentar:

Posting Komentar